Pertama dalam sejarah, Dubes Indonesia Kunjungi Kepulauan Cook
By Abdi Satria
nusakini.com-Rarotonga- “Saat saya menapakkan kaki di Rarotonga, di tengah keindahan Kepulauan Cook, saya merasakan begitu banyak persamaan antara Indonesia dan Kepulauan Cook. Kita memang adalah satu keluara besar Pasifik," tutur Duta Besar Fientje Maritje Suebu kepada Queen's Representative Kepulauan Cook, Sir Tom Masters saat upacara penyerahan surat kepercayaan yang diselenggarakan di Rarotonga.
Pada 11 Mei 2022, Dubes Fientje Maritje Suebu torehkan sejarah sebagai Duta Besar RI yang pertama menginjakkan kaki ke Kepulauan Cook. Hubungan bilateral Indonesia dan Kepulauan Cook memang baru dirintis, tepatnya pada Juli 2019.
Pembukaan hubungan bilateral tersebut dilakukan di sela-sela perhelatan besar Indonesia di Pasifik, Pacific Expositions 2019 di Selandia Baru. Saat itu Menlu RI Retno Marsudi membuka hubungan diplomatik resmi dengan Kepulauan Cook bersama Perdana Menteri sekaligus Menlu Kepulauan Cook, Henry Puna melalui penandatanganan joint communique. Kepulauan Cook juga kembali berpartisipasi pada 2nd Pacific Exposition pada 27-30 Oktober 2021.
Dubes Fientje yang tiba di Selandia Baru pada pada akhir Januari 2022 merupakan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Tonga, Niue dan Kepulauan Cook. Pada kunjungan yang bersejarah ini, Dubes Fientje melakukan penyerahan surat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo kepada Queen's Representative Kepulauan Cook, Sir Tom Masters. Dubes Fientje juga melaksanakan pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi, antara lain Perdana Menteri Mark Brown; Menteri bidang Pariwisata dan Ekonomi, Patrick Arioka; Ketua Parlemen, Tai Tura; serta beberapa pejabat tinggi lainnya.
Pada pertemuan tersebut, Dubes Fientje memaparkan mandat yang diberikan Presiden Jokowi untuk semakin meningkatan kehadiran Indonesia sebagai bagian dari Kawasan Pasifik serta memperkuat hubungan bilateral dengan Kepulauan Cook.
Selain itu, Dubes Fientje juga menitipkan sekitar 120 putra dan putri Indonesia yang tinggal di Kepulauan Cook. Kebanyakan dari mereka bekerja di bidang pariwisata. Dubes Fientje melalui KBRI Wellington secara reguler memberikan pelayanan kekonsuleran bagi warga negara Indonesia di Kepulauan Cook.
Indonesia patut bangga karena menurut pejabat Kepulauan Cook, pekerja dari Indonesia dikenal baik dan memiliki etos kerja yang tinggi sehingga sangat disukai oleh masyarakat Kepulauan Cook.
Kepulauan Cook merupakan surga kecil di Kawasan Pasifik yang terkenal dengan wisata pantainya yang sangat indah. Pariwisata memang merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara tersebut. Statusnya sendiri merupakan self-government yang memiliki hubungan khusus dalam bentuk “free association" dengan Selandia Baru.
Hubungan konstitusional khusus atau free association antara Kepulauan Cook dengan Selandia Baru dituangkan dalam Joint Centenary Declaration (JCD) yang ditandatangani pada 11 Juni 2001. Sesuai perjanjian tersebut, penduduk Kepulauan Cook tetap menyandang status kewarganegaraan Selandia Baru. Kepulauan Cook memiliki wewenang untuk mendirikan pemerintahan dan membuat konstitusi sendiri, termasuk melakukan interaksi dengan komunitas internasional sebagai negara berdaulat dan independen (pasal 4; 'foreign affairs'), dengan tetap mengedepankan konsultasi dengan Selandia Baru. (rls)